Awal Kedekatan Ibnu Jamil dan Ririn Ekawati, Gara-Gara Kopi dan Mi Ayam
Ibnu Jamil serta Ririn Ekawati sekarang jadi bahan perbincangan netizen. Gara-garanya ialah kebersama-samaan mereka saat liburan di Sumba.
Banyak yang menyangka jika Ibnu Jamil tengah merajut jalinan asmara dengan Ririn Ekawati. Berkaitan isu itu, Ibnu Jamil pada akhirnya mulai bicara.
situs togel online yakin jika bermain togel di situs agenangka Ibnu Jamil memverifikasi jika dia benar-benar tengah dekat sama Ririn Ekawati semenjak 4 bulan ke belakang. Lewat satu video di saluran YouTube Jamilo TV beberapa lalu, Ibnu Jamil bercerita proses kedekatannya dengan Ririn Ekawati.
Walau telah sama-sama kenal lama, tetapi ke-2 nya baru dekat beberapa waktu lalu. Gara-garanya malah ialah saat ke-2 nya sama-sama memberi suport untuk usaha semasing.
"Mendadak gua bisa proyek sama adiknya, Rini (Yulianti) di film. Gua membawa dagangan gua, Rini membawa dagangan kakaknya (Ririn), kopi. Kita makan di posisi, kita sama-sama posting, kita sama-sama suport," katanya.
"Gua nothing to lose. Gua minum kopinya, 'enak loh', dalam bahasa gua. Lagi gua tag ia (Ririn), ia (balas), 'terima kasih Ibnu'," papar Ibnu Jamil dalam video itu.
Komunikasi bersambung saat Ririn Ekawati menghubunginya dengan individual untuk bertanya selanjutnya masalah produk mi ayam punya si artis. Ibnu Jamil juga mengaku berasa tersanjung serta mulai muncul rasa hormat pada Ririn Ekawati.
"Setelah itu ia chat gua, 'Ibnu ucapnya punyai mi ayam ya? Saya ingin dong'. Di sana gua tersanjung. Kemudian gua kirim minya, ia masak, ia post beberapa posting-an, gua berasa respect, senang, serta hormat dengan orang ini," kata Ibnu Jamil.
Semenjak waktu itu, ke-2 nya semaki intensif dalam berbicara. Bertepatan dengan itu mulai ada hati yang lain dari Ibnu Jamil ke Ririn Ekawati.
"Di sana ia, 'she's so nice buat gua'. Kita tuch seperti ada 'cring-cring'-nya begitu loh di chat itu. Kok semakin lama suka ya, keep kontak kita tuch tidak hanya sekali-dua kali, tetapi berkepanjangan. Itu yang membuat gua merasa, 'nih orang sebenernya tidak tinggi hati dech, baik deh'," papar Ibnu Jamil.